Contoh Marketing Mix 7P Produk Makanan Ringan - Pemasaran adalah elemen penting dalam keberhasilan sebuah produk, termasuk produk makanan ringan. Untuk memasarkan produk secara efektif, banyak perusahaan menggunakan konsep marketing mix, yang terdiri dari berbagai elemen yang saling berinteraksi dan mendukung satu sama lain. Salah satu pendekatan yang paling dikenal dalam marketing mix adalah konsep 7P. Marketing mix 7P terdiri dari tujuh elemen yang meliputi Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), Promotion (Promosi), People (Orang), Process (Proses), dan Physical Evidence (Bukti Fisik). Dalam artikel ini, kita akan membahas contoh penerapan marketing mix 7P untuk produk makanan ringan.
1. Product (Produk)
Produk adalah elemen pertama dalam marketing mix, dan tentu saja merupakan pusat dari segala aktivitas pemasaran. Dalam konteks makanan ringan, produk ini harus memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen yang ingin menikmati camilan yang praktis dan lezat.
Contoh Produk Makanan Ringan: Produk makanan ringan yang dapat kita ambil contoh adalah keripik singkong rasa pedas manis. Produk ini terbuat dari singkong pilihan yang diproses dengan teknologi modern untuk memastikan rasa yang lezat dan kualitas yang baik. Produk keripik singkong ini dibekali dengan berbagai rasa yang berbeda, seperti pedas manis, balado, keju, dan lain-lain. Dengan variasi rasa ini, perusahaan bertujuan untuk menarik berbagai segmen konsumen yang memiliki selera berbeda.
Inovasi dan Varian: Salah satu cara agar produk tetap relevan adalah dengan terus berinovasi. Untuk makanan ringan seperti keripik singkong, inovasi bisa datang dalam bentuk pengembangan rasa baru atau penambahan bahan tambahan yang lebih sehat seperti rendah garam atau tanpa pengawet. Penggunaan bahan-bahan organik juga bisa menjadi pilihan yang menarik bagi konsumen yang semakin peduli dengan kesehatan.
Kemasan: Kemasan juga menjadi faktor penting dalam menarik perhatian konsumen. Kemasan produk keripik singkong ini menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan didesain dengan warna-warna cerah untuk menarik perhatian konsumen di rak toko. Selain itu, kemasan tersebut dirancang agar mudah dibuka dan disegel kembali untuk menjaga kesegaran produk.
2. Price (Harga)
Harga adalah elemen penting lainnya dalam marketing mix. Penentuan harga yang tepat sangat memengaruhi daya tarik konsumen terhadap produk. Harga harus sesuai dengan kualitas yang ditawarkan serta daya beli konsumen yang menjadi target pasar.
Strategi Penetapan Harga: Untuk produk makanan ringan seperti keripik singkong, perusahaan dapat menggunakan strategi harga penetrasi. Strategi ini menetapkan harga yang lebih rendah di awal peluncuran produk untuk menarik banyak konsumen dan mendapatkan pangsa pasar yang besar. Setelah produk diterima oleh konsumen, harga dapat dinaikkan sedikit demi sedikit seiring dengan meningkatnya loyalitas konsumen.
Harga yang Kompetitif: Harga juga harus bersaing dengan produk sejenis yang ada di pasar. Oleh karena itu, perusahaan perlu menganalisis harga produk pesaing dan menawarkan harga yang kompetitif dengan kualitas yang sama atau lebih baik. Misalnya, harga keripik singkong pedas manis bisa ditetapkan sekitar Rp10.000 per kemasan 100 gram, sementara pesaingnya menawarkan harga Rp12.000 dengan ukuran yang sama.
Diskon dan Promosi Harga: Salah satu cara untuk menarik perhatian konsumen adalah dengan memberikan potongan harga atau diskon pada saat-saat tertentu, misalnya di momen tertentu seperti Hari Raya atau selama masa promo di toko-toko besar. Program potongan harga juga dapat dilaksanakan untuk pembelian dalam jumlah banyak, sehingga konsumen merasa mendapatkan nilai lebih.
3. Place (Tempat)
Tempat atau distribusi adalah elemen yang juga tidak kalah penting dalam marketing mix. Produk harus mudah diakses oleh konsumen, dan perusahaan perlu memilih saluran distribusi yang tepat agar produk sampai ke tangan konsumen dengan efisien.
Saluran Distribusi: Untuk produk makanan ringan seperti keripik singkong, perusahaan dapat menggunakan berbagai saluran distribusi, seperti toko ritel, supermarket, minimarket, hingga platform e-commerce. Menggunakan berbagai saluran distribusi akan membantu produk mencapai konsumen di berbagai tempat, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.
Pengembangan Jaringan Distribusi: Jaringan distribusi yang luas dapat meningkatkan cakupan pasar produk. Misalnya, keripik singkong bisa dijual di berbagai kota besar melalui minimarket seperti Indomaret dan Alfamart, serta toko makanan ringan lainnya. Di sisi lain, perusahaan juga dapat memperluas pasar dengan menjual produk di toko online seperti Tokopedia, Shopee, atau melalui situs web perusahaan sendiri.
Strategi Lokasi: Lokasi menjadi faktor penting dalam memastikan produk makanan ringan dapat dijangkau dengan mudah oleh konsumen. Menempatkan produk di rak yang strategis di toko-toko atau supermarket dapat meningkatkan peluang produk dilihat dan dibeli oleh konsumen. Keripik singkong bisa diletakkan di bagian camilan atau snack yang banyak dilalui konsumen.
4. Promotion (Promosi)
Promosi adalah cara perusahaan berkomunikasi dengan konsumen untuk menginformasikan dan meyakinkan mereka untuk membeli produk. Dalam pemasaran makanan ringan, promosi dapat dilakukan melalui berbagai cara, baik online maupun offline.
Promosi Penjualan: Promosi penjualan bisa berupa potongan harga, hadiah langsung, atau program loyalty yang memberikan keuntungan bagi konsumen yang membeli dalam jumlah tertentu. Misalnya, jika konsumen membeli tiga kemasan keripik singkong, mereka bisa mendapatkan satu kemasan gratis. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan dan menarik perhatian konsumen untuk mencoba produk.
Iklan dan Media Sosial: Iklan televisi, radio, atau media sosial seperti Instagram dan TikTok adalah platform yang efektif untuk mempromosikan produk makanan ringan. Keripik singkong dapat dipromosikan melalui video yang menunjukkan bagaimana produk tersebut diproduksi, dengan menampilkan testimoni dari konsumen atau influencer yang sudah mencoba produk tersebut. Media sosial menjadi saluran yang sangat efektif dalam menjangkau audiens muda yang sering aktif online.
Sampling dan Event: Memberikan sampel gratis atau melakukan promosi di tempat-tempat keramaian seperti pasar atau pusat perbelanjaan bisa menjadi cara efektif untuk menarik perhatian konsumen dan memperkenalkan produk. Konsumen yang merasa puas dengan rasa produk lebih cenderung untuk membeli produk tersebut setelah mencicipinya.
5. People (Orang)
Elemen "People" dalam marketing mix mengacu pada orang-orang yang terlibat dalam proses pemasaran, baik yang berinteraksi langsung dengan konsumen maupun yang bekerja di belakang layar. Dalam bisnis makanan ringan, karyawan yang terlibat dalam produksi, distribusi, hingga pemasaran, memegang peranan penting dalam menciptakan pengalaman positif bagi konsumen.
Pelayanan Pelanggan: Karyawan yang ramah dan terlatih dapat memberikan layanan pelanggan yang memuaskan. Misalnya, jika produk keripik singkong dijual di toko, pegawai toko yang memberikan informasi tentang produk kepada konsumen bisa mempengaruhi keputusan pembelian. Selain itu, perusahaan juga harus memiliki sistem layanan pelanggan yang baik, baik melalui telepon, email, maupun media sosial untuk menangani keluhan atau masukan dari konsumen.
Peningkatan Keterampilan Karyawan: Pelatihan yang berkelanjutan bagi karyawan, baik dalam hal pengetahuan produk maupun keterampilan dalam berinteraksi dengan konsumen, juga penting. Karyawan yang terlatih akan lebih percaya diri dalam menjelaskan produk dan manfaatnya kepada konsumen, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tingkat kepuasan dan loyalitas konsumen.
6. Process (Proses)
Proses dalam marketing mix berkaitan dengan bagaimana produk disiapkan, diproduksi, dan didistribusikan kepada konsumen. Untuk produk makanan ringan, penting untuk memastikan bahwa setiap tahapan proses dilakukan dengan efisien, agar konsumen dapat memperoleh produk dengan kualitas yang konsisten.
Proses Produksi dan Pengiriman: Proses produksi keripik singkong harus memastikan bahwa setiap bahan baku dipilih dengan teliti, diproses dengan cara yang higienis, dan dikemas dengan aman. Selain itu, pengiriman produk ke berbagai titik distribusi juga harus dilakukan secara tepat waktu dan efisien agar produk sampai ke konsumen dalam kondisi baik.
Proses Pembelian dan Pengalaman Konsumen: Selain itu, proses pembelian yang mudah, baik di toko fisik maupun secara online, adalah elemen penting dalam marketing mix. Pengalaman konsumen dalam membeli produk keripik singkong seharusnya menyenangkan dan tanpa hambatan. Proses pembayaran yang cepat dan pengiriman yang tepat waktu akan meningkatkan kepuasan pelanggan.
7. Physical Evidence (Bukti Fisik)
Bukti fisik adalah elemen yang berhubungan dengan hal-hal yang dapat dilihat atau dirasakan oleh konsumen yang mendukung citra perusahaan dan produk. Dalam hal ini, bukti fisik mencakup kemasan, desain, lokasi, dan atmosfer di titik penjualan.
Kemasan dan Desain Produk: Kemasan adalah bukti fisik pertama yang akan dilihat oleh konsumen. Kemasan yang menarik dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Selain itu, desain produk yang elegan dan ramah lingkungan bisa meningkatkan citra produk dan perusahaan di mata konsumen.
Titik Penjualan dan Fasilitas: Jika produk dijual di toko fisik, maka tampilan toko dan pengaturan produk di rak juga termasuk bukti fisik yang memengaruhi pengalaman konsumen. Toko yang bersih, nyaman, dan terorganisir dengan baik akan menciptakan kesan positif bagi konsumen yang datang untuk membeli produk.
Kesimpulan
Marketing mix 7P adalah alat yang sangat efektif untuk memasarkan produk, termasuk makanan ringan. Dengan memahami dan mengimplementasikan ketujuh elemen ini secara tepat, perusahaan dapat membangun strategi pemasaran yang komprehensif dan sukses. Untuk produk makanan ringan seperti keripik singkong, penting untuk memperhatikan kualitas produk, harga yang kompetitif, distribusi yang luas, serta promosi yang menarik. Dukungan dari karyawan yang terlatih, proses produksi yang efisien, dan bukti fisik yang menarik juga sangat mendukung keberhasilan produk tersebut di pasar.